Senin, 28 November 2011

KISI-KISI PAI KELAS XII


Ø Siswa dapat mengidentifikasi tajwid QS Al Al Kafirun
Ø Siswa dapat Menggolongkan surat-surat dalam Al Qur’an
Ø Siswa dapat menterjemahkan QS Al Kafirun
Ø Siswa dapat menentukan perilaku yang sesuai dengan perintah toleransi
Ø Siswa dapat Menterjemahkan QS Al Kahfi : 29
Ø Siswa dapat menjelaskan isi kandungan QS Al Kahfi : 29
Ø Siswa dapat menjelaskan arti tawakal
Ø Siswa dapat menjelaskan kandungan QS Al Mujadillah : 11
Ø Siswa dapat Menterjemahkan QS Al Mujadillah : 11
Ø Siswa dapat mengidentifikasi tajwid QS Mujadilah : 11
Ø Siawa dapat menjelaskan kandungan QS.Al Jumuah : 9-10
Ø Siswa dapat menentukan perilaku yang sesuai dengan perintah untuk untuk mencari dunia dan akhirat secara seimbang
Ø Siswa dapat Mengidentifikasi perilaku dalam QS Al Jumuah : 9-10

Ø Siswa dapat menjelaskan pengertian yaumul mahsyar
Ø Siswa dapat menjelaskan tahapan hari kiamat
Ø Siswa dapat menyebut kan urutan rukun iman pada hari akhir
Ø Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda hari kiamat
Ø Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda hari kiamat yang tercantum dalam QS Al Qoriah ayat 4
Ø Siswa dapat menjelaskan nama-nama alam selain alam dunia
Ø Siswa dapat menyebutkan nama-nam lain hari kiamat
Ø Siswa dapat menyebutkan fungsi iman pada hari akhir
Ø Siswa dapat menyebutkan amalan yang pertama kali akan di hisab
Ø Siswa dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dengan iman pada hari akhir
Ø Siswa dapat menjelaskan pengertian adil
Ø Siswa dapat menunjukkan perilaku adil pada orang tua.
Ø Siswa dapat menyebutkan manfaat Ridai.
Ø Siswa dapat menjelaskan pengertian qonaah
Ø Siswa dapat menyebutkan contoh amalan sunnah yang dicintai Allah.
Ø Siswa dapat menyebutkan sikap dan perilaku rida
Ø Siswa dapat menjelaskan pengertian riya’
Ø Siswa dapat menunjukkan contoh perilaku amal sholeh


Ø Siswa dapat menyebutkan syarat sahnya amal sholeh

Ø Siswa dapat menjelaskan hokum pernikahan
Ø Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan tujuan pernikahan
Ø Siswa dapat menyebutkan rukun nikah
Ø Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan pengertian talak
Ø Siswa dapat menjelaskan pengertian ila’
Ø Siswa dapat menjelaskan pengertian rujuk
Ø Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan masa iddah
Ø Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat wali nikah
Ø Siswa dapat menjelaskan jalur masuknya islam di indonesia
Ø Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan nama-nama wali songo
Ø Siswa dapat menyebutkan nama-nama pendiri ormas islam  di indonesia

Senin, 24 Oktober 2011

PRAMUKA JAGA MASJID NABI

MADINAH  -- Jangan remehkan Pramuka. Di Arab Saudi, Pramuka pun punya banyak peran, apalagi di musim haji seperti sekarang ini. Pemerintah Arab Saudi telah mengerahkan Pramuka (Kassyafah) untuk menjaga setiap sudut kawasan Markaziyah atau kompleks Masjid Nabawi, Madinah.

Mereka berjaga-jaga bersama ribuan personel keamanan yang terdiri atas polisi (syurtoh), askar (pamong praja). Para petugas keamanan ini, tersebar di jalan-jalan sekitar masjid, pintu gerbang masjid, halaman masjid dan di dalam masjid.

Bila musim haji tahun sebelumnya, jalan-jalan di luar Markaziyah kira-kira sejauh 500 meter dari Masjid Nabawi sepi dari petugas pengamanan, kini sejumlah pamong praja ataupun Pramuka selalu bersiaga di tiap perempatan jalan. Jumlah mereka menjadi berkali-kali lipat ketika menjelang dan sesudah pelaksanaan salat wajib.

Makin mendekati masjid jumlah petugas pengamanan makin banyak. Tepat di depan gerbang Masjid Nabawi, beberapa jenis mobil polisi terparkir lengkap dengan belasan personelnya. Para petugas ini bertugas mengatur lalu lintas dan membantu para calhaj menyeberang jalan.

Para pramuka yag berjaga itu umumnya berasal dari sekitar kota Madinah saja. Mereka dikoordinir dari sekolah-sekolah Mutawassitoh dan Tsanawiyah (Tsanawiyah dan Aliyah) di seluruh kota Madinah. Rata-rata anak-anak sekolahan ini memiliki kemampuan berbahasa dan tatakrama yang lebih baik daripada para tenaga pamong praja, bahkan daripada para polisi Madinah sendiri.

Anak-anak pramuka ini, biasanya tampak berseri-seri membantu jamaah. Mereka bahkan tidak enggan mengantarkan para jamaah yang tersesat hingga ke pos-pos negara setempat.

Selama bertugas membantu jamaah haji ini, para pramuka mendapatkan insentif dari pemerintah sebanyak 2.500 riyal atau kira-kira Rp 6.250.000 untuk masa tugas musim haji.

Musim haji kali ini penjagaan memang ketat. Di pintu masuk masjid, jumlah penjaga dari Hai`ah Amar Ma`ruf Nahi Munkar (seksi urusan amar ma`ruf nahi mungkar) tampak bertambah banyak. Mereka bahkan menjadi lebih galak dibanding biasanya. Tas-tas jamaah digeledah dan bila ditemukan kamera atau atau barang terlarang, maka jamaah dilarang masuk masjid.

Banyak tenaga keamanan ini didayangkan dari kota-kota sekitar Madinah seperti Tabuk dan Thaif. Bahkan di antara mereka juga terdapat pamong praja musiman yang hanya bertugas di Masjid Nabawi saat musim haji saja."Saya sejak dua hari lalu di sini. Kami akan bertugas selama 3 minggu mengamankan para jamaah haji," kata Umar bin Mas`ud, salah seorang pamong praja yang diperbantukan dari Tabuk. Mas`ud mengaku diperbantukan musim ini dari Tabuk bersama 150 anggota Pamong Praja musiman lainnya

Kamis, 13 Oktober 2011

qurban

Qurban atau Udhiah bermaksud menyembelih haiwan yang tertentu jenisnya daripada ternakan yang dikategorikan sebagai al-an'am iaitu unta, lembu (termasuk kerbau), biri-biri dan kambing pada Hari Nahr atau Hari Raya Haji (10 Zulhijjah) dan pada hari-hari Tasyrik (11,12 dan 13 Zulhijjah) kerana bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah.

HUKUM MELAKUKAN IBADAH QURBAN

Imam Syafie berpendapat hukum melakukan ibadah qurban ini adalahsunat Muakkadah iaitu sunnah yang amat digalakkan atau dituntutke atas setiap individu Muslim yang merdeka, berakal, baligh lagi rasyid serta berkemampuan melakukannya sama ada sedang mengerjakan haji ataupun tidak sekurang-kurangnya sekali seumur hidup.

Makruh meninggalkan ibadah ini bagi orang yang mampu melakukannya.

Hukum qurban ini menjadikan wajib jika seseorang itu telahbernazar untuk melakukannnya atau telah membuat penentuan (at-ta'yin) untuk melaksanakannya seperti seseorang berkata "lembu ini aku jadikan qurban". Jika tidak dilakukan dalam keadaan ini maka hukumnya adalah haram.
Daging qurban wajib tidak dibenarkan untuk dimakan oleh yang empunya qurban dan tanggungannya.

HIKMAH BERQURBAN

  • Memperingati peristiwa ketaatan Nabi Ibarahim Alaihissalam yang sangup menyahut perintah Allah Ta'ala untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail Alaihissalam.
  • Melahirkan tanda bersyukur kepada Allah terhadap nikmat-nikmatnya yan melimpah-ruah.
  • Menanamkan perasaan kasih-sayang antara si kaya dengan si miskin.
KEPADA SIAPA IBADAH QURBAN DISUNATKAN
1. Menurut Mazhab Syafie, ibadah disunatkan kepada mereka yang mempunyai harta yang melebihi keperluan darinya dan tanggungannya pada Hari Raya Aidil Adha dan hari-hari Tasriq (11,12 dan 13 Zulhijjah) termasuklah orang yang sedang mengerjakan haji.

2. Manakala kanak-kanak tidak disunatkan melakukan ibadah qurban.
SYARAT SAH QURBAN
  • Haiwan yang hendak diqurbankan itu hendaklah dalam keadaan sempurna tanpa ada kecacatan yang nyata tanpa ada kecacatan yan nyata dan mengurangkan daging atau memudaratkan kesihatan.
  • Ianya dilakukan pada waktu yang dikhususkan untuk menjalankan ibadah qurban.
  • Ibadah qurban hendaklah disertakan dengan niat.
JENIS HAIWAN YANG BOLEH DIJADIKAN QURBAN

Ulama' bersepakat bahawa binatang yang boleh dijadikan qurban hanyalah binatang yang diketegorikan sebagai al-an'am iaitu unta, lembu (termasuk kerbau), kambing dan biri-biri sama ada jantan atau betina.
UMUR BINATANG QURBAN
  • Unta - berumur 5 tahun masuk ke 6 tahun.
  • Lembu/kerbau/kambing - 2 tahun masuk ke 3 tahun.
  • Biri-biri/kibas - Setahun masuk kedua atau sudah bersalin gigi hadapan walaupun belum cukup setahun tetapi melebihi 6 bulan.
KECACATAN YANG MENGHALANG SAHNYA QURBAN
Hendaklah ia sejahtera daripada sebarang kecacatan seperti tiada telinga atau terpotong ekor, gila, kudung, sangat kurus, buta dan sebagainya.

Ada 4 kecacatan utama yang telah disepakati oleh Ulama'yang menghalang sahnya qurban iaitu berdasarkan hadis riwayat Barra' bin Azib iaitu sabda Rasullah Sallahallahu 'Alaihi Wasallam:

Maksudnya : "4 jenis kecacatan yang tidak harus diperbuat qurban iaitu buta sebelah mata, berpenyakit, tempang dan terlalu kurus".

Daripada hadith di aras Ulama' telah mengqiaskan kepada kecacatan yang seumpamanya atau lebih teruk daripada kecacatan tersebut. Ia dapat diringkaskan seperti berikut:
  1. Tiada atau terpotong telinga ataupun lidahnya walaupun sedikit begitu juga yang terpotong ekornya.
  2. Gila
  3. Berkudis walaupun sedikit.
  4. Haiwan yang baru melahirkan anak atau yang bunting.
  5. Tersangat kurus.
  6. Buta sebelah mata atau kedua-duanya.
  7. Berpenyakit
  8. Tersangat tempang
Tetapi, jika telah bernazar untuk qurban binatang yang sudah ada kecacatan tersebut, wajarlah dia melaksanakannya.

Haiwan yang tiada ekor, tiada gigi atau patah setengah giginya, tiada zakar, haiwan yang dikasi zakarnya boleh dijadikan binatang qurban.

Makruh mengorbankan haiwan yang tidak bertanduk atau patah tanduknya begitu juga haiwan yang terbelah atau bertebuk telinganya.

KEHARUSAN BERKONGSI HAIWAN QURBAN 
  1. Seekor unta, lembu atau kerbau itu harus dikongsi oleh tujuh orang sama ada dari keluarga yang sama atau yang lain walaupun tidak semuanya bermaksud qurban, misalnya ada antaranya bermaksud aqiqah dan yang lainnya kerana mahukan dagingnya sahaja.
  2. Bagi seekor kambing atau biri-biri hanya cukup untuk seorang sahaja, tetapi harus berkongsi dengan orang lain dalam pahala berkorban dengan seekor korban itu.
  3. Adalah afdhal dibuat korban bagi seorang dengan seekor unta, kerana banyak dagingnya untuk dibahagikan kepada fakir. Kemudian lembu atau kerbau, kemudian biri-biri dan kemudian kambing.
  4. Berkorban dengan 7 ekor kambing itu lebih afdhal daripada seekor unta atau lembu kerana daging kambing lebih baik dan lebih banyak darah yang tumpah ketika disembelih.
  5. Berqurban dengan seekor kambing itu pula lebih afdhal daripada seekor lembu atau unta yang dikongsi oleh tujuh orang.
  6. Yang utamanya binatang qurban itu adalah berwarna putih, kemudian kuning, diikuti dengan warna putih tetapi tidak bersih putihnya, kemudian binatang yang sebahagian bulunya berwarna hitam, kemudian yang berwarna hitam semua bulunya, diikuti dengan binatang qurban yang berwarna merah bulunya.
WAKTU PELAKSANAAN IBADAH QURBAN
  1. Bermula daripada terbit matahari pada Hari Nahr (10 Zulhijjah)
  2. Waktu yang afdhal melakukannya ialah ketika matahari telah naik sekadar 7 kaki dari ufuk.
  3. Berkekalan waktu qurban ini sehingga terbenam matahari pada 13 Zulhijjah.
ORANG YANG MENYEMBELIH BINATANG QURBAN

Para ualama menganjurkan agar yang melakukan penyembelihan ialah orang yang berqurban itu sendiri, sekiranya dia pandai menyembelih. Tetapi mereka juga sependapat mengatakan harus mewakilkannya kepada orang lain. Afdhalnya wakil itu adalah orang Islam yang mengetahui akan hukum-hakam mengenai korban.

Adalah afdhal orang yang tidak pandai menyembelih berwakil kepada orang lain untuk menyembelih bagi pihak dirinya dan sunat bagi orang yang berwakil itu hadir dan menyaksikan penyembelihan ke atas binatang qurban tersebut.

Makruh hukumnya mewakilkan qurban kepada kanak-kanak atau orang buta.

NIAT IBADAH QURBAN
Tidak memadai jika seseorang itu hanya membeli binatang dengan niat hendak diqurbankan tanpa dilafazkan niat itu.
Disyaratkan berniat ketika menyembelih binatang qurban jika dilakukan sendiri. Adalah memadai jika orang yang berwakil itu berniat ketika wakilnya menyembelih korban berkenaan dengan disaksikan oleh orang yang berwakil tadi.
Walaubagaimanapun adalah lebih baik orang berwakil itu, ketika menyerahkan korban, menyuruh wakilnya berniat bagi pihak dirinya ketika dia menyembelih korban tersebut.
Tidak disyaratkan niat jika melakukan qurban nazar.
HUKUM QURBAN BAGI PIHAK ORANG LAIN

Tidak sah menyembelih korban bagi pihak orang lain yang hidup dengan tiada izinnya.
Begitu juga bagi pihak orang yang telah mati dengan tiada wasiat atau pesanan daripadanya.
Apabila qurban itu dilakukan kerana wasiat simati maka wajib disedekahkan kesemuanya.
PERKARA-PERKARA SUNAT KETIKA QURBAN
Apabila menjelang 10 Zulhijjah, tidak digalakkan empunya qurban memotong rambut dan kukunya sehingga dia melaksanakan ibadah qurban.
Semasa menyembelih binatang qurban disunatkan :
  1. Membaca Bismillahirrohmanirrahim
  2. Berselawat ke atas Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam.
  3. Menghadapkan binatang itu ke arah kiblat di atas rusuk kirinya.
  4. Bertakbir sebelum membaca Bismilah dan selepasnya.
  5. Membaca doa : Maksudnya: "Ini adalah nikmat daripada Mu dan aku mendekatkan diri kepadaMu dengannya."
Sebaik-baiknya ibadah qurban ini dilaksanakan sendiri tetapi harus diwakilkan kepada orang lain.
HUKUM DAGING QURBAN
1. Qurban Wajib dan Qurban Nazar :
Bagi daging korban kerana sembelihan wajib seperti nazar maka hukumnya Wajib disedekahkan kesemuanya. Haram ke atas orang yang berkorban itu memakan daging tersebut. Jika telah dimakan daging itu maka Wajib diganti kadar yang dimakan itu tetapi tidak wajib dia menyembelih semula yang lain.

2. Qurban Sunat :Bagi daging korban sunat pula, adalah Sunat bagi orang yang empunya korban memakan sebahagian daripadanya sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Surah al-Haj ayat 28:
Maksudnya : "….Maka makanlah daripadanya dan beri makanlah kepada orang-orang yang sangat fakir. Wajib disedekahkan sebahagian daripada daging-daging korban sunat itu kepada golongan fakir dan miskin yang beragama Islam dalam keadaan mentah lagi basah (belum dimasak).

Adalah Afdhal jika yang empunya korban itu hanya mengambil sedikit daripada daging korban berkenaan manakala sebahagian besar daripadanya disedekahkan. Daging yang disedekahkan akan menjadi milik penerima sepenuhnya di mana dia boleh menjual, melelong atau menghadiahkan daging tersebut kepada orang lain dan sebagainya.

3. Jika daging korban itu ialah korban disebabkan wasiat dari seorang yang telah meninggal dunia, maka tidak boleh dimakan dagingnya oleh orang yang membuat korban untuknya dan tidak boleh dihadiahkan kepada orang kaya kecuali ada izinnya.

4. Haram menyedekah atau menghadiahkan daging korban kepada orang kafir walaupun sedikit (MENURUT MAZHAB AS-SYAFIE).

5. Tidak harus memindahkan daging qurban ke daerah lain sebagaimana dalam hukum zakat.

6. Haram ke atas orang yang melaksanakan korban atau warisnya menjual daging korban itu atau kulitnya atau bulunya atau sesuatu daripada binatang korban itu sebagaimana sabda Rasullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam : Maksudnya:

"Siapa yang menjual kulit korban (udhiyyah) itu maka tiada dikira korban baginya." (Hadis riwayat al-Hakim)

7. Haram menjadikan kulit dan daging binatang korban itu sebagai upah kepada penyembelih, tetapi harus diberikan kepadanya dengan jalan sedekah atau hadiah.
WALLAHUA'LAM

laki-laki

Sabtu, 01 Oktober 2011

khutbah 'idul adha


Inilah khutbah Idul Adha
semoga bermanfaat bagi kita semua…Amien3x ya rabbal ‘alamien
Oleh: muh.khuzaini
X   7   الله اكــبر كــلّما أحرمو ا من الـميقات. وكلّما
لبّ الملـبّون وزيـد فى الحســـنات. وكــلـّما دخـلوا فـجاج مكّة وتلك
الرّ حبات. وكلّما طافوا بالبيت العتيق وضجّة ا لأ صوات بالدّعوات. وكــلّما ســعوا بين المروة والصــّفا وتـلك المشــاعر المفـضّلات. وكلّما
وقفوا خاضعين بعرفات. وكلّما باتوا بمزدليفة وأفاضوا الى منى ورموا تلك الجمــر ات   . الله اكـبر . الـحــمد لله . الـحــمد لله  .الّذى خــــلق أدم من صلصال كالفخّار. واخطاء بحواره وأسجد له ملا ئكته المقرّبين ا لأ طهار. فسجدوا إ لاّ أبليس أبى فباء باللّعنة والصّغار. أشهد ان لا اله أ  لاّ   الله وحده لا شر يك له توحيدا لر بنا كما شهد به لنفسه فقال ا نّنى أنا الله لا اله أ لاّ أنا. واشهد انّ سيّدنا محمّدا عبده ورسوله افضل من صلّ ونحر.. وحجّ واعتمر. اللّهمّ صلّ وسلّم على سيّدنا محمّد وعلى اله واصحابه الذّ ين أذهب الله عنهم الرّجس وطهّر .
(امّا بعد) فيا ايّها النّاس اتّقو ا الله تعالى.. واعلموا أنّ يومكم هذا يوم فضيل, وعيد جليل, وسمّاه الله تعالى يوم الحجّ ا لأكبر.
Maha Besar Allah yang telah membentangkan bumi sebagai tempat kita berkampung halaman, Maha Besar Allah yang telah menggelar langit sebagai atap kita berteduh, Maha Besar Allah yang telah menciptakan matahari yang dengan sinarnya penuh berisi syari’at-syari’at bagi hidup dan kehidupan mahluk alam ini.
Sejak terbenamnya matahari kemarin sore sampai menyingsingnya fajar di pagi hari ini, kaum Muslimin dan Muslimat dari seantero penjuru tanah air, serempak mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid, dengan satu komando yakni komando “iman”, meliputi seluruh angkasa raya, menggelora ke dalam jiwa, hingar bingar hingga mendirikan bulu roma ………. Kecillah kita selaku makhluk yang papa, jiwa ini miskin tak berarti apa, bahkan bergelimang noda dan dosa, hanya rahmad, maghfiroh dan ampunan-Mu Yaa ………. Allah yang kami minta.. Kami ibarat segelintir pasir di tengah-tengah padang pasir, bila dibandingkan dengan kebesaran dan keagungan - Mu …….. !
ALLAHU AKBAR ……… 3X WALILLAHIL HAMD …….!
SAUDARA - SAUDARA KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA ………..
Hari ini tanggal 10 Dzulhijjah, kemudian diiringi Ayyaamut Tasyriek tiga hari setelahnya hingga tanggal 13 Dzulhijjah selama empat hari berturut-turut, kita berada di dalam suasana idul adha.
Apabila kalangan selain kaum Muslimin berhari raya adalah merupakan hari bersuka ria, hari berpesta pora, dan hari yang dimeriahkan dengan perayaan yang kadang-kadang menjurus kedalam kemaksiatan, maka kita umat Islam sebagai “khoiro ummatin” diajarkan oleh agama kita yang suci, pelaksanaannya dimeriahkan dengan berbagai macam ibadah dan amal shaleh, sehingga pelaksanaan hari raya itu, merupakan Syi’ar yang meriah dan penuh kegembiraan, tetapi tetap pada garis kesucian dan kemurniannya menurut ajaran agama.
Pada hari ini pula Allah swt. memerintahkan kepada kita untuk melaksanakan ibadah yang bukan saja berupa ibadah qalbiyyah (murni pekerjaan hati) semata, bukan saja ibadah badaniyyah dan ibadah maliyah belaka, namun ketiga macam ibadah ini terkombinasikan menjadi satu paket sebagaimana tercermin pada hari ini. Sehingga patutlah kiranya Allah menyebut hari ini dengan ” ‘IIDUN JALIIL”, (lebaran yang agung), juga dengan nama “YAUMA HAJJIL AKBAR” (Hari ibadah haji yang agung) dimana pada hari ini saudara-saudara kita yang tengah melaksanakan ibadah haji, berkumpul di Tanah Mina untuk menyempurnakan ibadah haji mereka dengan mendekatkan diri kepada Allah serta melaksanakan ‘Sunnata Abiihim Ibrohim Kholiilullah ‘Alaihi Al Sholatu Wa al Salam, dengan menyembelih hayawanan korban.
ALLAHU AKBAR ……. 3X WALILLAHIL HAMD
HADIRIN KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT SIDANG IDUL ADHA RAHIMAKUMULLAH …….
Pada hari yang agung ini setidaknya ada dua  ibadah yang diperintahkan oleh Allah swt. kepada kita yakni melaksanakan shalat Ied dan menyembelih hayawan qurban dengan ketentuan perintah yang berstatus hukum SUNNAH MU’AKKADAH, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala dalam     Al Qur’an surat Al Kautsar ayat 1 sampai 3 :
إنّ أعـطينك كـالكوثر. فصــلّ لر بّك   وانحر . انّ شـانئك هو ا لأبتر
Artinya : “Sesungguhnya kami telah memberikan kenikmatan yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu,  dan berkorbanlah, sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu (Muhammad) dialah yang terputus.”
Dengan ini mudah-mudahan shalat Ied yang baru saja kita laksanakan bersama-sama diterima oleh Alloh SWT, serta memberikan kesan yang mendalam untuk ketentraman jiwa kita, dan kekuatan iman di dalam menempuh segala perjuangan hidup demi Izzul Islam Wal Muslimien, kejayaan agama, nusa dan bangsa juga kebahagiaan dunia dan akhirat kelak. Amin ……Amin ……….. Amin Yaa Rabbal ‘Alamien ……
ALLAHU AKBAR ………. 3X WALILLAHIL HAMD …….
Saudara-saudara kaum Muslimin yang berbahagia ……….
Sesudah shalat ‘Ied kita perintahkan oleh Allah Ta’ala untuk melaksanakan Syari’at kurban yang bermula dari kisah Nabi Ibrahim as. yang berpuncak pada kerelaannya untuk menyembelih putra tercintanya Isma’il untuk memebuhi perintah Allah swt.
Pada suatu hari Nabi Ibrahim bersama istri tercintanya Dewi Hajar dan putranya Isma’il ketika itu masih berumur dua tahun, hijrah dari tempat tinggalnya di Persia (Tanah Yaman), menuju Makkah, yang oleh Allah dikisahkan di dalam Al Qur’an surat Ibrahim ayat 37 dengan istilah BIWAADIN GHOIRI DZI ZAR’IN ‘INDA BAITIKAL MUHARRAM’ pada sebuah jurang yang tandus tanpa tetumbuhan dan penghuni di dekat Baitullah Al Muharram dengan tujuan suatu saat nanti akan membangun kembali ka’bah yang tatkala itu tinggal pondasinya yang terpendam pasir, sedangkan ka’bahnya diangkat oleh Allah Azza Wa Jalla tatkala terjadi banjir bandang pada masa Nabi Nuh as.
Di sanalah kemudian turun perintah Allah melalui mimpi nyata Nabi Ibrahim selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 8 sampai tanggal 10 Dzulhijjah yang kemudian dikenal dan populer dengan nama hari Tarwiyyah, hari Arofah dan Yauman Nahriy atau hari Idul Adha. Hal ini dikisahkan dalam Al- Qur’an surat Al Shoffat ayat 101 - 108
فبشّرنه بغلام حليم. فلمّا بلغ معه السّعى قال يا بنيّ إنىّ آرى فى المنام ا نّى اذبحك فانطر ما ذا ترى. قال يا ءبت إفعل ما تؤ مر. ستجدنى أن شآءالله من الــــــصّابر ين. فلـــماّ اســـلم وتلّه للـجــبين.وندينــه ان يآإبر اهـيم .
قدّ صدقت الرّء يا. انّا كذلك نجز ى المحسنين. انّ هذا لهو البلؤا المبين. وفديـــــــنه بذبح عظــيم. وتركــنا عليه فى ا لأخـر ين.
Artinya : “Dan aku beri engkau wahai Ibrahim suatu kegembiraan dengan seorang anak yang cerdik, maka ketika anak itu telah tampak sanggup membantu ayahandanya (umur 7 tahun). Berkatalah Ibrahim kepada putranya : “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu”, maka fikirkanlah, bagaimana pendapatmu. Ia pun menjawab : “Wahai Ayahku …….! kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada mu, Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan putranya atas pelipisnya (nyatalah kesabaran keduanya) ……. dan kami pangillah Dia. Hai Ibrahim ! sesungguhnya kami membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) dikalangan orang-orang
yang kemudian.”
ALLAHU AKBAR 3X WALILLAHIL HAMD …….
Pada kisah di atas Nabi Ibrahim benar-benar diuji oleh Allah swt. apakah cinta dan sayangnya terhadap putranya melebihi dari cinta dan imannya kepada Allah Ta’ala yang disembahnya. Rupanya Nabi Ibrahim konsisten pada pilihan rela berpisah dengan putra kandungnya sendiri, asal saja perintah Allah dapat ia junjung dan ditaati. Dari kisah peristiwa tersebut lahir pulalah syari’at qurban sebagai ujian keimanan dan ketaqwaan, keteguhan hati dan kerelaan berkorban.
Lalu pertanyaannya kemudian adalah : “Apakah hal ini berbekas pula bagi umat islam sekarang …….?” Kita semua diminta untuk memberikan jawaban sejujur-jujurnya. Dan berusaha menjelmakannya pada semua aspek kehidupan kita.
Paling tidak hal ini dapat kita ukur dari sejauhmana empat golongan masyarakat sebagai tiang penegak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagaimana pernyataan Rasulullah saw. dalam sebuah haditsnya :
قوّة البلاد بأربعة : بعلم العلمآء وبعدل العمر آء  وبشخاوة ا لأغنيآء  وبدعـــآء الـفقـــــر آء
Artinya : “Kekuatan suatu negara bergantung kepada empat golongan, yaitu dengan ilmunya, alim ulama, dan cerdik pandai. Dengan kebijaksanaan dan keadilan para penguasanya, dengan kemurahan hati orang-orang kaya, dan dengan do’a, dorongan dan respon dari kaum fakir miskin.”
Lebih jelasnya :
  1. Alim Ulama, kaum cerdik pandai dengan ilmunya bertanggung jawab mencerdaskan rakyat agar mengerti dan sadar akan hak dan kewajibannya.
  2. Kaum penguasa dengan kekuasaannya berkewajiban melindungi kepentingan rakyat banyak, mencanangkan undang-undang dan peraturan mengedepankan supremisi hukum dan meletakkannya berada di atas kekuasaan sehingga keadilan benar-benar terwujud.
  3. Orang kaya dengan kekayaannya seharusnya bersedia menolong dluafa’ kaum lemah, fakir miskin dan;
  4. Kaum lemah atau rakyat banyak dengan do’anya, dorongannya dan responnya ikut serta membantu pemerintah dalam mensukseskan program dan cita-citanya menuju masyarakat yang makmur dalam keadilan dan adil dalam kejayaan.
Dengan kata lain keempat golongan ini telah harus saling pengertian, mewarisi watak keberanian untuk rela mengorbankan kepentingan pribadi, kepentingan keluarga, kepentingan golongan dan seterusnya dan sebagainya  ………….. demi kepentingan yang lebih besar, yakni bahu membahu dan bekerja sama melaksanakan tugas-tugas Nasional menuju cita-cita menjadi bangsa yang besar, bangsa yang tangguh, aman sentausa, adil dan makmur penuh ampunan Allah swt. segera akan terwujud. Amin …… Amin …….. Amin …….. Yaa Robbal ‘Alamin.
Dari sini pula dapatlah difahami bahwa; pengorbanan diminta bukan hanya perasaan dan sikap, tetapi juga jiwa dan raga demi kelangsungan Izzul Islam wa al-Muslimin yang Ya’lu wa laa Yu’la ‘Alaihi dan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara dengan segala tanggung jawabnya.
Pengorbanan sedemikian dari angkatan muda Islam sungguh diminta lebih banyak, karena merekalah sebagai pemegang estafet perjuangan, dan ditangan mereka segala urusan umat di masa mendatang sangat menentukan :
فى يد الشّبّان أمر ا لأمّة. وان تقدّمتم تقدّمت وان تأخرثمّ تأخّرت
Artinya : “Di tangan pemudalah segala urusan umat di masa mendatang. Bila mereka maju, majulah umat, dan bila mereka mundur maka mundurl dan hancurlah umat”.
(Demikianlah statemen/pernyataan menumental Imamuna Al Syafi’i Ra )
ALLOHU AKBAR ……… 3X WALILLAHIL HAMD
HADIRIN SIDANG JUM’AH IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA ………..
Bukan tanpa tujuan kita berkumpul pada hari ini, - di sini - paling tidak ada tiga ajakan suci yang perlu kami sampaikan :
PERTAMA : Kita berkewajiban mencoba menguji kembali ketaqwaan dan ketaatan kita kepada Allah swt. untuk menanamkan kembali karakter jiwa pada kerelaan berkorban dalam arti yang seluas-luasnya.
KEDUA : Kita berkewajiban untuk mengontrol kembali nilai-nilai rohaniyah yang kita miliki, saat ini yang yaqin telah goyah karena cobaan kehidupan modern, sebagai efek samping dari kemajuan sains/ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang mempesonakan kita.
KETIGA : Marilah kita bangun kembali kebersamaan, persatuan dan kesatuan, membulatkan tekad bahwa pembangunan lahiriyah dan batiniyah sebenarnya saling kuat menguatkan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Ketiga ajakan mulia ini akan terasa sangat penting bagi kita sebagai bangsa yang tengah membangun kembali sendi-sendi kehidupan yang telah porak poranda, dalam rangka memenuhi kewajiban Ilahiyyah sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Swt. :
هو أنشاء كـــم من ا لأرض واســتعمر كــــم فـيها
Artinya : “Dia (Allah) telah menciptakan kalian semua (Manusia) dari bumi (Tanah) dan aku menjadikan kalian semua sebagai pemakmurannya.” (Qs. Hud : 61)
ALLAHU AKBAR ………3X WALILLAHIL HAMD…….
Idul Adha sebagai pelambang satu kesatuan umat, kesatuan yang merupakan syarat mutlaq bagi keberhasilan dan lancarnya setiap usaha bersama. Hari ini tercermin di lapangan padang Arafah, jutaan kaum Muslimin dari berbagai penjuru dunia, dari berbagai tingkat/strata sosial, dari berbagai negara yang berbeda sistem politiknya, peradabannya, adat istiadatnya, telah terkumpul menerima panggilan Allah. Lapangan Arofah merupakan daerah terbuka dan daerah damai, berhentilah di sana segala macam persengketaan, terbuka daerah itu bagi lawan dan kawan untuk melakukan ibadah yang sama, dalam satu bahasa, dalam satu etika dan tata cara, dengan satu tekad mereka pula menyerukan :
لــبيك اللّهــمّ لبيك . لبيك لا شــر يك لك لبّيك. انّ الـحمد والنّعمة لك والملك لا شــريك لك.
HADIRIN SIDANG IDUL ADHA RAHIMAKUMULLAH ……
Penyembelihan hayawan qurban sebagai salah satu bentuk realisasi dari mengikuti tuntunan/ sunnah Nabi Ibrahim as. menjadi syari’at islam yang abadi sampai akhir Zaman, dalam kesempatan ini pula, kiranya perlu kami sampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan penyembelihan hayawan qurban :
PERTAMA : Hukum melaksanakan penyembelihan menurut pendapat yang di pilih adalah “sunnah mu’akkadah”, kecuali bila dinadzari, maka menjadi wajib.
KEDUA : Hewan yang dapat dijadikan qurban adalah :
1.    Badanah (onta) baik ‘Irbiy maupun Bukhotiy (yang memiliki dua punu’ : Jawa) .
2.    Baqorun (sapi/lembu) termasuk di dalamnya adalah kerbau.
3.    Kabsun (kambing) yaitu kambing, domba yang telah berumur 1 tahun, atau kambing jawa/kambing kacang yang telah berumur 18 bulan.
KETIGA : Tentang waktu penyembelihannya adalah setelah shalat Idul Adha hingga tenggelamnya matahari pada hari ketiga dari Ayyamul Al Tasyriek (tanggal 13 Dzulhijjah).
KEEMPAT : Ketentuan penisbatan hak uduniyyah adalah seekor kambing untuk satu orang, dan seekor sapi, kerbau atau onta adalah untuk tujuh orang.
KELIMA : Tatkala akan menyembelih qurban disunnahkan membaca basmalah dan takbir :
Bismillahir Rohmanir Rohiem, Allahu Akbar 3x Walillahil Hamd
Terakhir : Tentang etika pembagian daging hayawan qurban adalah sebagai berikut : Bagi orang yang mengorbankan hayawannya maka sebaiknya membagi tiga bagian pada daging udhiyyahnya, 1/3 untuk dimakan sendiri, 1/3 untuk dishadaqahkan kepada fakir miskin. Dan 1/3 nya lagi dihadiahkan kepada siapa saja.
Namun apabila udhiyyahnya wajibah sebab di nadzari maka semuanya harus dishadaqahkan kepada fakir miskin, kecuali bagi yang mengorbankannya di perkenankan mengambil beberapa kerat daging saja untuk sekedar “tabarrukan” (ngalap berkah).
Dan dilarang menjual hayawan qurban baik berupa kulit, tulang maupun bulunya, kecuali bila telah diserah terimakan kepada yang berhak menerimanya, juga tidaklah diperkenankan mengambil kepalanya atau sebagian dagingnya untuk upah bagi penyembelihnya..
HADIRIN SIDANG IDUL ADHA YANG DIMULYAKAN ALLAH ……….
Sebagai akhir dari rangkaian khutbah kami, marilah kita sama-sama memanjatkan do’a mudah-mudahan apa yang menjadi amal ibadah kita bersama benar-benar diterima oleh Allah swt. Amien.
Disamping itu juga mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan kepada saudara-saudara kita yang tengah melakukan ibadah haji, moga-moga mereka berpredikat sebagai
Dan mudah-mudahan pula Allah sebagai HAJJAN MABRUURON sehinga dapat menjadi suri tauladan buat hidup dan kehidupan kita bersama, Amin.
Dan mudah-mudahan pula Allah segera metaqdirkan kepada kita semua untuk segera mendapat giliran dipanggil oleh Nabiyullah Ibrahim as. untuk menyempurnakan rukun Islam kita yang kelima yaitu pergi ke Baitullah, Amien 3x Yaa Robbal Alamien ……..
أقول قولى هـذا فاســتغفر الله العظــــــيم لى ولكـــم فاستغفــروه ا نّه
هو الغــفو ر الرّحــــــــيم.